Dalam perjalanan menuju kesehatan dan kebugaran, semakin banyak orang yang memilih untuk mencapai tujuan ini melalui kebugaran. Namun dalam booming kebugaran juga banyak terdapat kesalahpahaman dan rumor yang tidak hanya membuat kita tidak dapat mencapai efek kebugaran yang diinginkan, bahkan dapat membahayakan tubuh. Hari ini, kita akan menghilangkan prasangka mitos kebugaran umum ini.
Mitos 1: Semakin intens latihannya, semakin baik efeknya
Kebanyakan orang percaya bahwa selama intensitas latihannya cukup kuat, Anda dapat dengan cepat mencapai hasil kebugaran. Namun, ini hanyalah mitos. Intensitas olahraga yang terlalu besar tidak hanya mudah mengakibatkan cedera fisik, namun juga dapat menyebabkan kelelahan berlebihan dan penurunan imunitas. Pendekatan yang benar harus sesuai dengan kondisi fisik dan tingkat kebugaran jasmani, memilih intensitas latihan sendiri, dan secara bertahap meningkatkan jumlah latihan, sehingga tubuh secara bertahap beradaptasi.
Kesalahpahaman 2: Metode pelangsingan lokal dapat dengan cepat menghilangkan lemak di bagian tertentu
Untuk mendapatkan tubuh yang sempurna, kebanyakan orang akan mencoba berbagai metode pelangsingan lokal, seperti latihan pengurangan lemak perut, yoga kaki ramping dan lain sebagainya. Namun, konsumsi lemak bersifat sistemik dan tidak mungkin menghilangkan lemak di area tertentu melalui olahraga lokal. Pelangsingan topikal hanya dapat membantu membangun kekuatan otot di area tersebut dan membuat area tersebut terlihat lebih kencang, namun tidak langsung menghilangkan lemak. Untuk mencapai tujuan pengurangan lemak,perlu juga mengonsumsi lemak melalui latihan aerobik sistemik.
Kesalahan ketiga: Tidak mengonsumsi makanan pokok bisa menurunkan berat badan dengan cepat
Dalam proses menurunkan berat badan, banyak orang yang memilih untuk tidak mengonsumsi makanan pokok untuk mengontrol asupan kalori. Namun, hal ini tidak ilmiah. Makanan pokok merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, tidak mengonsumsi makanan pokok akan menyebabkan asupan energi tidak mencukupi sehingga mempengaruhi metabolisme normal tubuh. Menghindari makanan pokok dalam jangka waktu lama juga dapat menimbulkan masalah seperti malnutrisi dan melemahnya kekebalan tubuh. Pendekatan yang benar adalah pola makan yang wajar, asupan makanan pokok dalam jumlah sedang, dan mengontrol total asupan kalori, serta memperbanyak asupan protein, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Mitos #4: Anda tidak perlu melakukan peregangan setelah berolahraga
Banyak orang yang mengabaikan pentingnya melakukan peregangan setelah berolahraga. Namun, peregangan berperan penting dalam meredakan ketegangan otot serta mencegah kekakuan dan nyeri otot. Tidak melakukan peregangan setelah berolahraga dapat meningkatkan risiko kelelahan otot dan cedera. Oleh karena itu, setelah latihan harus dilakukan peregangan dan relaksasi sepenuhnya.
Fitnes merupakan salah satu olahraga yang memerlukan pendekatan ilmiah dan ketekunan. Dalam proses kebugaran hendaknya kita menghindari kesalahan-kesalahan umum tersebut, memilih cara dan intensitas olah raga yang tepat, serta memperhatikan pengaturan pola makan dan istirahat yang wajar. Hanya dengan cara inilah kita benar-benar dapat mencapai tujuan kebugaran dan memiliki tubuh yang sehat dan indah.
Waktu posting: 18 Oktober 2024